ContohContoh Soal Teori dan Hitungan di Listrik Statis 9 SMP Soal No. 1 Dua buah muatan masing-masing q 1 = 6 μC dan q 2 = 12 μC terpisah sejauh 30 cm. Tentukan besar gaya yang terjadi antara dua buah muatan tersebut, gunakan tetapan k = 9 x 10 9 dalam satuan standar! Pembahasan Data dari soal: q 1 = 6μC = 6 x 10 −6 C q 2 = 12μC = 12 x 10 −6 C r = 30 cm = 0,3 m = 3 x 10 −1 meter ContohSoal Gaya Coulomb Akibat Keping Sejajar. Soal dan pembahasan hukum coulomb yang satu ini menerapkan medan listrik muatan kontinu. Perhatikan gambar di atas. Dua keping (pelat) sejajar terpisah sejauh 1 cm. Masing-masing keping memiliki luas 40 \;\text {cm} \times 20 \;\text {cm} 40 cm × 20 cm dan besar muatan 5 nC. Pembahasan Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan di antara dua muatan listrik. Hubungan yang dibahas oleh hukum Coulomb berkaitan dengan pengaruh ukuran muatan listrik terhadap gaya yang timbul pada jarak tertentu. Secara matematis dapat ditulsikan sebagai . Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Halo Squad, yang berada di jenjang SMA dan mengambil jurusan IPA! Selamat menghadapi minggu UTS ya. Untuk membantu kamu mempersiapkan diri, kali ini Ruangguru sudah mempersiapkan latihan dan pembahasan soal UTS Fisika kelas 12. Yuk, mari kita bahas. Topik Listrik Arus Searah 1. Sebuah rangkaian listrik dengan sumber tegangan V memiliki kuat arus 6 A. Jika hambatan dibuat tetap, sedangkan sumber tegangan dinaikkan menjadi 2V, maka kuat arus akan menjadi… 12 A 3 A 1,5 A 24 A Tidak berubah Jawaban A Pembahasan Berdasarkan hukum Ohm, V= I × R . Dengan nilai R yang tidak berubah maka, 2. Perhatikan pernyataan berikut! Menyala lebih terang Menyala lebih redup Jika salah satu lampu dicabut, lampu lain tetap menyala Jika salah satu lampu dicabut, lampu lainnya mati Terdapat dua buah rangkaian berbeda yang dihubungkan ke sebuah baterai dengan nilai tegangan yang sama. Pada rangkaian pertama, lampu A-B-C dipasang secara paralel sedangkan pada rangkaian kedua lampu D-E-F dipasang secara seri. Sifat di atas yang merupakan sifat rangkaian lampu A-B-C jika dibandingkan dengan lampu D-E-F adalah… 1 dan 3 2 dan 4 1 dan 4 2 dan 3 Tidak ada yang benar Jawaban A Pembahasan Redup tidaknya lampu ditentukan oleh besarnya daya yang dikonsumsi oleh lampu. Jika keenam lampu dianggap memiliki nilai resistansi yang sama sebesar R maka sejak kedua rangkaian dihubungkan dengan sumber tegangan yang sama V, maka Baca juga Latihan Soal UTS Bahasa Inggris Kelas 12 3. Perhatikan gambar di bawah ini! Jika saklar tetap berada dalam keadaan terbuka seperti pada gambar, lampu yang menyala adalah… Tidak ada A dan B C dan D A, B, C, dan D Tidak dapat ditentukan Jawaban D Pembahasan Lampu A dirangkai seri dengan lampu B, lampu C juga dirangkai seri dengan lampu D. Rangkaian lampu A-B dan lampu C-D dipasangkan paralel dengan sumber tegangan dan saklar. Maka, rangkaian lampu A-B dan lampu C-D mendapat sumber tegangan langsung dari sumber tegangan karena dirangkaikan secara paralel dan dialiri arus listrik karena rangkaiannya tidak terputus. Keberadaan saklar tidak berpengaruh pada rangkaian lampu manapun. Maka, lampu yang menyala adalah semua lampu lampu A, B, C, dan D. 4. Perhatikan gambar di bawah ini! Jika diketahui secara berturut-turut adalah 6 , 12 , dan 6 , serta sumber tegangannya adalah 12 V, besar kuat arus I2 adalah… 1 A 2 A 4 A 3 A 0,5 A Jawaban B Pembahasan Berdasarkan Hukum II Kirchoff Rangkaian di atas dapat dibagi menjadi 2 loop seperti di bawah ini Berdasarkan Hukum I Kirchoff Pada loop 1 didapat persamaan Pada loop 2 didapat persamaan Substitusikan persamaan 1 ke persamaan 2 Substitusikan ke persamaan 3 5. Sebuah lampu memiliki spesifikasi 20 W, 220 V. Jika lampu dipasang pada tegangan 110 V, maka energi listrik yang terpakai dalam 1 jam adalah… 72 kJ 36 kJ 44 kJ 22 kJ 18 kJ Jawaban E Pembahasan Daya P berbanding lurus dengan tegangan V kuadrat. Maka Topik Listrik Statis 6. Terdapat dua buah muatan dengan muatan masing-masing +3 µC dan –3 µC. Kedua muatan terpisah sejauh 3 cm. Besar dan jenis gaya Coulomb antara kedua muatan tersebut adalah… 90 N dan tolak menolak 90 N dan tarik menarik N dan tolak menolak N dan tarik menarik Tidak ada jawaban yang benar Jawaban B Pembahasan Besar gaya Coulomb dicari dengan Karena muatan berbeda tanda, positif dan negaif, maka gaya yang bekerja tarik menarik. 7. Dua buah muatan yang memiliki jarak R memiliki gaya Coulomb sebesar F. Jika jarak kedua muatan diubah menjadi 2R, gaya Coulomb antara kedua muatan tersebut menjadi… 2F F/2 4F F/4 Tidak berubah Jawaban D Pembahasan Gaya Coulomb dirumuskan sebagai 8. Perhatikan gambar di bawah ini! Muatan A dan B terpisah sejauh 1,5 m seperti gambar di atas. Sebuah titik di antara kedua muatan tersebut memiliki medan listrik sama dengan nol. Jika muatan A bernilai +3 C dan muatan B bernilai +12 C, jarak titik tersebut dari muatan A adalah… 0,3 m 1 m 0,5 m 0,6 m 0,9 m Jawaban C Pembahasan Medan listrik pada suatu titik dinyatakan Jika di titik tersebut medan listriknya sama dengan nol, maka medan listrik A dan B di titik tersebut besarnya sama maka Jarak titik tersebut ke muatan A ditambah jarak titik tersbut ke muatan B adalah 1,5 m. Maka Maka, jarak titik tersebut ke muatan A adalah 0,5 m. 9. Perhatikan gambar di bawah ini! Sebuah titik terletak tepat di tengah muatan A dan B. Jika muatan A = + 0,2 nC dan muatan B = –0,3 nC, serta jarak A dan B adalah 6 cm, maka potensial listrik di titik tersebut adalah… 180 V 150 V -150 V 30 V -30 V Jawaban E Pembahasan Titik tersebut mendapatkan pengaruh potensial listrik dari muatan A dan B. Titik berada tepat di tengah, sehingga jarak titik ke muatan A dan B sama, yaitu 6 cm dibagi 2, adalah 3 cm. Potensial listrik di titik tersebut adalah penjumlahan potensial listrik dari muatan A dan B. Potensial oleh sebuah muatan dinyatakan sebagai, Maka jika terdapat dua muatan A dan B, 10. Terdapat rangkaian dengan dua buah kapasitor yang disusun seri. Jika kapasitansi kapasitor masing-masing adalah 6 μF dan 12 μF dan beda potensial rangkaian adalah 220 V, energi yang tersimpan adalah… 440,0 mJ 220,0 mJ 110,2 mJ mJ 55,1 mJ Jawaban D Pembahasan Pada rangkaian seri, kapasitansi pengganti kapasitor adalah Maka energi yang tersimpan pada rangkaian tersebut Nah, itulah 10 soal untuk latihan persiapan Ujian Tengah Semester Fisika kelas 12. Semoga membantu ya! Kalau 10 soal masih belum cukup, kamu bisa mencoba mengasah kemampuan dengan ruanguji. Yuk, cobain sekarang! Listrik merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia di era serba modern seperti ini. Tanpa adanya listrik, pasti aktivitas akan terganggu. Di balik manfaat listrik yang begitu besar, tahukah kamu jika ada suatu partikel bermuatan yang menyebabkan listrik itu ada? Ya, partikel itu disebut sebagai muatan listrik. Di dalam suatu penghantar, akan terjadi gerakan muatan-muatan listrik. Nah, gerak muatan listrik ini nantinya akan menghasilkan kuat arus listrik yang bisa kamu manfaatkan untuk mengecas hp, menghidupkan lampu, menyalakan AC, dan masih banyak lainnya. Lalu, apa yang dimaksud muatan listrik itu? Daripada penasaran, yuk simak selengkapnya! Pengertian Muatan Listrik Muatan listrik adalah muatan dasar yang terdapat di dalam suatu atom. Seperti kamu ketahui, di dalam atom terdapat dua partikel bermuatan atau muatan listrik, yaitu elektron dan proton. Interaksi antarmuatan itu akan menghasilkan suatu gaya yang disebut gaya elektrostatis. Mekanisme interaksinya sama seperti interaksi magnet, yaitu jika muatan sejenis didekatkan akan terjadi gaya tolak menolak, jika muatan yang tidak sejenis didekatkan akan terjadi gaya tarik menarik. Besarnya gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik itu sebanding dengan hasil kali kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Jenis-Jenis Muatan Listrik Pada pembahasan di atas, sudah dijelaskan bahwa muatan listrik itu terdiri dari dua jenis, yaitu elektron dan proton. Lalu, apa perbedaan keduanya? Elektron Elektron adalah muatan listrik negatif dengan nilai muatan sebesar 1,6 × 10-19 C. Di dalam atom, elektron selalu berputar mengelilingi inti dengan lintasan dan energi tertentu. Elektron ditemukan pada tahun 1897 oleh seorang ilmuwan asal Inggris, yaitu Thompson. Muatan listrik negatif ini diyakini sebagai partikel elementer karena tidak memiliki sub struktur atau komponen dasar lain. Proton Proton adalah muatan listrik positif yang nilai muatannya sama dengan elektron. Gagasan awal proton ini ditemukan oleh Eugene Goldstein. Namun, karakteristik dan keberadaan jelas elektron ditemukan oleh ilmuwan asal Selandia Baru, yakni Ernest Rutherford. Pada penelitiannya, Rutherford menyimpulkan bahwa proton terpusat di inti atom. Menurut Rutherford, jumlah proton di dalam inti atom sama dengan jumlah elektron yang mengitarinya. Adapun karakteristik proton adalah memiliki massa yang kali lebih besar dari massa elektron dan rentan terhadap peristiwa peluruhan. Selain dua muatan di atas, ada lagi partikel atomik yang tidak bermuatan, yaitu neutron. Neutron terletak di dalam inti atom bersama dengan proton. Partikel ini ditemukan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Pada penelitiannya, Chadwick mengamati ada radiasi tak biasa Berilium saat ditembak partikel alfa. Oleh sebab itu, Chadwick menyimpulkan bahwa radiasi tak biasa ini disebabkan oleh suatu partikel yang tidak bermuatan, sehingga diberi nama sebagai neutron yang artinya netral. Muatan Listrik pada Atom Atom merupakan materi terkecil yang tidak bisa dibagi lagi menjadi materi lain dengan reaksi kimia biasa. Struktur atom menyerupai sistem tata surya kita, yaitu di bagian tengah terdapat inti atom yang terdiri dari proton dan neutron. Sementara di bagian luar inti terdapat elektron yang senantiasa berputar mengelilingi inti. Berdasarkan kondisi elektronnya, atom dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. Atom Netral Atom netral adalah atom yang memiliki muatan listrik positif proton sama dengan muatan listrik negatif elektron. Contoh, Na natrium, Cu tembaga, Ca kalsium, dan sebagainya. Atom Negatif Atom negatif adalah atom yang memiliki jumlah elektron lebih banyak daripada proton. Lalu, bagaimana bisa jumlah elektronnya lebih banyak? Ada suatu kecenderungan pada atom tertentu untuk menangkap elektron dari atom lain saat terjadi ikatan kimia. Nah, elektron-elektron yang ditangkap itu mengakibatkan atom bermuatan negatif. Contoh atom Cl bisa menjadi Cl- karena menangkap satu elektron di kulit terluarnya. Atom Positif Atom positif adalah atom yang memiliki jumlah proton lebih banyak daripada elektron. Atom-atom tertentu memiliki kecenderungan untuk melepaskan elektron di kulit terluarnya. Akibatnya, jumlah proton menjadi lebih banyak dari elektron. Contoh, atom Mg menjadi Mg2+ karena melepaskan 2 elektron di kulit terluarnya. Rumus Muatan Listrik Saat suatu penghantar diberi tegangan atau beda potensial di kedua ujungnya, maka elektron atau muatan di dalamnya akan bergerak. Gerakan muatan listrik inilah yang disebut kuat arus listrik. Kuat arus listrik yang dihasilkan sebanding dengan nilai muatan listriknya tiap satuan waktu. Secara matematis, rumus muatan listrik dinyatakan sebagai berikut. Keterangan Rumus Q = muatan listrik C I = kuat arus listrik A t = waktu s Untuk lebih jelasnya, simak contoh berikut. Kuat arus yang mengalir pada suatu kumparan adalah 1,5 A. Tentukan muatan yang mengalir selama 3 s! Diketahui I = 1,5 A t = 3 s Ditanya Q = …. ? Jawaban Muatan listrik yang mengalir pada kumparan tersebut bisa kamu tentukan dengan rumus Q = lt = 1,53 = 4,5 C Jadi, muatan listrik yang mengalir pada kumparan adalah 4,5 C. Interaksi Antarmuatan Listrik Interaksi antarmuatan listrik akan menghasilkan suatu gaya yang disebut gaya listrik atau lebih dikenal sebagai gaya Coulomb. Gaya Coulomb ini bisa berupa gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak seperti yang telah dibahas sebelumnya. Secara matematis, gaya interaksi antarmuatan listrik ini dirumuskan sebagai berikut. Rumus Interaksi Antarmuatan Listrik Keterangan Rumus F = gaya Coulomb atau gaya listrik N k = konstanta Coulomb yang nilainya 9 × 109 Nm2/C2 Q1 = muatan listrik ke-1 C Q2 = muatan listrik ke-2 C r = jarak pisah kedua muatan Contoh Soal Muatan Listrik Agar kamu semakin paham dengan materi kali ini, yuk simak contoh soal di bawah ini. Contoh Soal Pertama Dua buah muatan yang masing-masing besarnya 6 μC terpisah sejauh 30 cm. Berapakah besarnya gaya tolak menolak antara kedua muatan? Diketahui Q1 = Q2 = 6 μC = 6 × 10-6 C k = 9 x 109 Nm2/C2 r = 30 cm = 0,3 m Ditanya F =…? Jawaban Besarnya gaya tolak menolak antara kedua muatan dirumuskan sebagai berikut Jadi, besarnya gaya tolak menolak antara kedua muatan adalah 3,6 N Contoh Soal Kedua Muatan A dan muatan B masing-masing besarnya 3 μC dan 4 μC. Keduanya terpisah sejauh 10 cm. Jika jarak pisahnya dijadikan 25 cm, tentukan perbandingan gaya Coulomb awal dan akhirnya! Pembahasan Q1 = 3 μC = 3 × 10-6 C Q2 = 4 μC = 4 × 10-6 C k = 9 x 109 Nm2/C2 r1 = 10 cm r2 = 25 cm Ditanya F1 F2 =…? Jawaban Perbandingan gaya Coulomb awal dan akhirnya bisa kamu tentukan dengan rumus berikut. Jadi, perbandingan gaya Coulomb awal dan akhir kedua muatan adalah 25 4. Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat, ya. Untuk mendapatkan materi lengkapnya, yuk buruan gabung Quipper Video. Salam Quipper! Hai Anastasya, kakak bantu jawab ya .. Jarak kedua muatan tersebut adalah 45 m. Pembahasan Dua benda bermuatan jika didekatkan akan menghasilkan gaya listrik yang besarnya dirumuskan sebagai berikut. F = /r² Dimana F = gaya coulomb N k = tetapan coulomb 9x10⁹ N/m² C² q1 = muatan benda 1 C q2 = muatan benda 2 C r = jarak kedua muatan m Dari soal diketahui q1 = q2 = 6x10-⁴ C F = 1,6 N Ditanya r = ? Jawab F = / r² 1,6 = 9x10⁠/ r² 1,6 = 3240 / r² r² = 3240/1,6 r² = 2025 r = √2025 r = 45 m Jadi, jarak kedua muatan adalah 45 m. Semoga membantu.

dua buah muatan listrik memiliki besar yang sama yaitu 6